dua puluh tujuh
sabtu sembilan bulan sembilan
dua puluh tujuh tahun lalu
pecah tangis pagi hari
bayi suci cantik lagi murni
duapuluh tujuh tahun kini
bayi menjelma wanita
lalui suka duka tangis bahagia
Tak nanar tatap dunia
duapuluh tujuh tahun kini
yayang tak sendiri lagi
ada satu nama terpatri dihati
bersama genggamkan tangan
berdua tautkan hati
tatap masa depan
gapai semua angan
dua puluh tujuh tahun kini
tak henti tempa diri
walau merangkak berdiri
tegar ikuti titah nabi
demi ridho illahi robbi
joeffry
djakarta, 090905
Labels: poem
2 Comments:
met ultah buat nyonyah ya :>
By Rani, At 1:14 AM, September 09, 2005
Hatchi!! (eheheheh)
By Anonymous, At 9:29 AM, September 29, 2005
Post a Comment
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home