scratch from the past

Thursday, February 23, 2006

u can run but u can't hide

Sekedar pikiran yang nggak penting ..

Pagi ini gue tidur abis subuh lagi, a lot of things cross in my mind. Pas lagi ngantuk-ngatuknya, yayang telp mau ngingetin shalat subuh [how nice she really is yah, love u babe] so gue shalat dulu en mo coba tidur.

Jam 7 tadi nyokap sampe naik ke kamar gue khusus buat ngebangunin karena helper di rumah nggak sanggup lagi ngebangunin
:)

Nah pada saat terpaksa bangun pernah nggak sih kalian semua ngerasain yang maleeeeeees banget harus bangun karena klo bangun kita mau nggak mau harus berhadapan lagi dengan realita kehidupan yang kadang bikin loe rasanya mau lari walau loe tau nggak bakal ada tempat sembunyi?

Akhirnya gue ngomong ke nyokap kalau hari ini mau ke kantornya siang aja, padahal sebenarnya gue cuma pengen mau tidur, mungkin karena ngantuk atau juga mungkin karena gue nggak mau cepet-cepet berhadapan dengan kenyataan, yang pasti gue cuma mau tidur en mudah-mudahan bermimpi.


Ya, mudah-mudahan mimpi, karena di mimpi gue bisa jadi apa aja, bisa ngelakuin apa aja, bisa ngerubah apa aja. Gue bisa bikin dunia ini jadi tempat yang paling indah dan nyaman buat gue, dia, keluarga, saudara-saudara gue dan siapa aja yang gue mau.

Ahh betapa inginnya aku bermimpi. Apa karena gue ngerasa kalau nyata tuh terlalu tinggi, tersembunyi dibalik mega-mega nan abadi yang bahkan tak tembus oleh mentari? Apa mungkin ini azab dari Illahi rabbi karena diri nista ini telah berlumur dosa tak terperi?

Gue nggak tau dan nggak mau tau, pokoknya pagi ini gue cuma mau tidur lagi dan bermimpi!!

Faizal … bangun ..”

Dengan malas aku membuka sedikit mataku untuk merespon panggilan itu, kubalikkan badanku dan kulihat dengan nanar sosok ibunda tengah duduk disamping sambil mengguncang bahuku. Kubuka mata lebih lebar dan tertegun menatap wajah teduh berhijab yang menatapku dengan pandangan lembut yang menembus ke relung-relung hati, sorot mata teduh berusapkan cinta tanpa pamrih.

Ah ibu, betapa ingin kulari kepelukanmu dan menumpahkan semua galau dan risau, tapi aku tak mau lagi menambah beban dihatimu. Aku yang terlahir sebagai laki-laki tak layak merengek seperti bayi.

Jadi kuenyahkan mimpi, kutantang nyata walau harus merangkak tuk hadapi, sambil terselip doa Insya Allah malam nanti, ku bertemu lagi dengan dia, gadis suci yang memiliki mata teduh penuh cinta yang sama.

Ya .. kuenyahkan mimpi pagi ini …


djoeffry

february 23, 2006

djakarta

Labels:

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]



<< Home