balada sebentuk cincin
terbeli
namun tak terpakai
termimpi
melingkari jari manis kiri putri suci
kupersembahkan cinta jiwa dan diri
dalam sebentuk cincin tak bertepi
rasa tamak ingin menjualnya kembali
namun getaran kalbu membuatku berhenti
‘jual …
hasilnya bisa kau belikan hp lagi’
‘jangan …
cincin itu bukan milik diri
tlah kau citai dia untuk sang putri
biarlah menjadi miliknya yang abadi
walau hanya dalam mimpi’
Bismilahhirahmannirrahim
dari sebentuk cincin bermata satu yang konon abadi
lahir puluhan sajadah dan kitab suci tanda serah diri
tercurah di masjid-masjid antarajakarta ciawi
terselip doa dalam hati
smoga lantunan merdu kitab suci
dan pahala mereka yang bersimpuh di sajadah serah diri
bersambung tali temali kepada sang putri
dan raih ridho Illahi Rabbi
sampai akhir jaman nanti
ya, raih ridho Illahi Rabbi
sampai akhir jaman nanti
djoeffry
saturday 14 , 2006
djakarta
[picture sengaja dikosongkan, biarlah hanya hati yang mengingatnya]
namun tak terpakai
melingkari jari manis kiri putri suci
dalam sebentuk cincin tak bertepi
namun getaran kalbu membuatku berhenti
hasilnya bisa kau belikan hp lagi’
cincin itu bukan milik diri
tlah kau citai dia untuk sang putri
biarlah menjadi miliknya yang abadi
walau hanya dalam mimpi’
dari sebentuk cincin bermata satu yang konon abadi
lahir puluhan sajadah dan kitab suci tanda serah diri
tercurah di masjid-masjid antara
terselip doa dalam hati
smoga lantunan merdu kitab suci
dan pahala mereka yang bersimpuh di sajadah serah diri
bersambung tali temali kepada sang putri
dan raih ridho Illahi Rabbi
sampai akhir jaman nanti
sampai akhir jaman nanti
djoeffry
saturday 14 , 2006
djakarta
[picture sengaja dikosongkan, biarlah hanya hati yang mengingatnya]
Labels: poem
0 Comments:
Post a Comment
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home