bulan pukul dua
lelaki muda terseok gontai tanpa daya
dikepung belantara rimba
bersanding suram rintik hujan pula
dalam diri bimbang bertanya
duhai gerangan keliru hamba
larakan hati tak bernoda
rengutkan jiwa tak tercela
hati ciptaan Yang Esa
memang tak mudah teraba
apalagi oleh pemuda
bodoh dan durjana
lidah karya Yang Kuasa
lentur bak ular berbisa
apalagi digenggaman pemuda
congkak penuh dusta
lelaki muda menggigil gelengkan kepala
coba usir rayuan kepulan asap neraka
sembari rapalkan doa pada Tuhannya
hati tak teraba dapatkan bahagia
sekarang dan slamanya …
s’pore
Nov 13,2005
joeffry
Labels: poem
0 Comments:
Post a Comment
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home