scratch from the past

Sunday, May 14, 2006

d i r i

ketakutan, kegalauan dan kecemasan itu mendadak hampiri lagi
kali ini bahkan jauh lebih hebat
karena aku merasa sendiri
terombang-ambing antara nyata dan mimpi

sampai sepenggalah mentari
gontaiku bersimpuh di depan pusara abah Hasjim Aldjoeffry
yang termimpi memanggil nama diri

“ya abbati, Insya Allah indah ganjaran yang kau terima dari Illahi rabbi
jangan fikirkan lagi anakmu di dunia ini, ananda laki-laki
pasrah kuterima semua sebagai takdir illahi”

'rencana Allah semuanya indah
tapi jangan kau sangka Allah akan memberikannya begitu saja
ia terbungkus dengan tali-tali masalah
terikat dengan benang-benang susah
terjalin rapat oleh bisikan putus asa dan marah

dan Dia akan melihatmu
tergetar perlahan mencoba satu demi satu
mebuka simpul masalah, susah, putus asa dan marah
sampai kau dapati janjiNya
dan janji Allah adalah pasti adanya'

terngiang untaian kalimat murni
datang pasti dari hati
yang telah alami dan yakini

“terima kasih abah
ananda tak sendiri lagi
ada Allah menemani
dan Dia tak pernah ingkar janji”

may, 14 2006
jakarta,
joeffry

-ya Allah aku serahkan diriku yang hina ini padaMu dan jadikan hamba orang yang selalu berprasangka baik pada takdirmu, Amin-”

Labels:

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]



<< Home