scratch from the past

Wednesday, June 28, 2006

Potret [makin] Buram Pendidikan Kita

Siapa yang salah ?

Siswa SMK Kelautan Majene 100% Tidak Lulus
Hasil ujian nasional di sejumlah daerah mmenunjukkan tingginya angka ketidaklulusan siswa. Di Kabupaten Majene, Sulawesi Barat, lebih dari 200 siswa tidak lulus.

Yang tidak lulus itu, mayoritas dari Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Di Majene ada 5 SMK. Di SMK Kelautan Majene, tidak satupun siswanya yang lulus ujian.


Dari pantauan seluruh sekolah di Majene saat pengumuman dijaga ketat 4 orang polisi, satu orang di antaranya dilengkapi dengan senjata.


Menanggapi tingginya angka ketidaklulusan siswa SMK, Kepala Sekolah SMK Kelautan Majene, Sudarfiana menyatakan hampir semua siswanya yang tidak lulus itu, buruk dalam mata pelajaran Bahasa Inggris dan Matematika. Untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia, semuanya lulus.


"Bagaimana Bahasa Inggris mereka mau bagus, di daerah pelosok macam ini tak ada sumber penunjang. Beda di kota, selain gurunya bermutu, juga ditambah fasilitas laboraturium dan banyaknya alternatif, kursus," kata Sudarfiana di ruang kerjanya.


“Memang mudah mencari kambinghitam, bilang saja fasilitas tidak ada bla bla bla, di Metropolitan DKI saja yang notabene fasilitas mudah apalagi kursus tersebar dimana-mana ada 7 sekolah yang tidak lulus 100%, jadi apa dan siapa yang salah kalau begitu? Siswa-kah, guru-kah, sistem-kah atau semuanya saling berkait dalam kesalahan?


Seluruh siswa SMA Dharma Kirti, Karangasem, Bali Tidak Lulus

Seluruh siswa SMA Dharma Kirti, di Kecamatan Manggis. Kabupaten Karangasem, Bali, tidak lulus ujian nasional (UN), yang diumumkan Senin (19/6).

Dari 67 siswa, yang terdiri atas 33 jurusan IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) dan 34 orang jurusan IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial) yang ikut UN tahun ini semuanya tak mencapai nilai syarat minimal kelulusan, yakni 4,26 dan rata-rata 4,50.

Siswa yang sebelumnya sempat dinyatakan lolos PMDK, tapi tidak lulus UN, PMDK-nya tidak bisa dilanjutkan.


Sekolah Lulus UN Nol Persen di DKI Sebaiknya Merger

Sekolah-sekolah di DKI Jakarta yang memiliki hasil kelulusan nol persen pada Ujian Nasional (UN) diminta melakukan bergabung atau merger, agar bisa meningkatkan mutu pendidikannya, sehingga mampu lolos pada ujian nasional tahun ajaran mendatang.

Sekolah yang memiliki hasil UN nol persen itu terdiri atas enam SMA swasta dan satu SMK swasta yang letaknya tersebar di seluruh wilayah DKI Jakarta.

Berdasarkan data tahun lalu sebanyak 25 sekolah swasta yang hasil ujiannya nol persen. Setiap sekolah umumnya mengirimkan 10-15 siswanya.

5.804 Peserta Ujian Nasional di NTB Tidak Lulus
Sejumlah 5.804 dari 38.800 peserta Ujian Nasional (UN) se-Nusa Tenggara Barat (NTB) tidak lulus. Kondisi tersebut terjadi dengan tingkat prosentase bervariasi pada 9 kabupaten dan kota yang tersebar di Pulau Lombok dan Sumbawa.

Prestasi Pendidikan di Batam Terendah di Kepri
Kota Batam menduduki prestasi terendah dalam kelulusan di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), rata-rata 55%. Padahal, daerah ini mendapat alokasi dana sektor pendidikan Rp86 miliar per tahun, tergolong tertinggi di provinsi itu.

Salah satu contoh, SMA Negeri 7 Batam, hanya mampu meluluskan 4 dari 23 siswa dalam ujian nasional (UN), akhir Mei lalu. Di sekolah lain, dari 28 siswa, hanya 8 yang lulus.

Ketua Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Batam Ronny F Adam meminta Wali Kota Batam menempatkan kepala dinas yang profesional di bidang pendidikan. "Wali Kota harus mencari Kadis Pendidikan profesional, sehingga bisa meningkatkan mutu pendidikan dari sekarang ini."

Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan Kota Batam Maaz Ismail mengaku puas dengan hasil yang diperoleh Batam meski kelulusan berada di bawah daerah lain di Kepri. Target Dinas Pendidikan Kota Batam, kata dia, tidak jauh dari hasil yang diperoleh sekarang. "Soal evaluasi dan keputusan akhir, itu terserah atasan yang menilai."

“Apa yang bisa kita harapkan dengan Kadis yang mengaku puas dengan hasil yang terendah dengan sokongan dana yang tertinggi?”

Aksi dan Reaksi

Tak Lulus Ujian Nasional, Ajip Mengamuk
Akibat tak lulus Ujian Nasional (UN), seorang siswa SMAN-1 Kecamatan Gunung Timang Kabupaten Barito Utara (Barut) Kalimantan Tengah mengamuk dengan memukul kaca sekolah hingga urat nadi (tendon) tangan kanan putus.

Siswa kelas III IPA SMAN-1 Gunung Timang tersebut bernama Ajip Supriadi (18) warga desa Majangkan kecamatan setempat terpaksa dirujuk ke Banjarmasin, Kalimantan Selatan akibat mengalami pendarahan di tangan.

Siswa SMAN-1 kecamatan Gunung Timang yang tidak lulus sebanyak 19 orang termasuk korban dari 62 orang peserta UN dan berdasarkan keterangan para guru setempat sebelumnya korban sempat minum minuman beralkohol.

"Saat datang ke sekolah mulut korban sudah tercium miras, setelah tahu tidak lulus siswa itu langsung mengamuk mungkin pengaruh minuman tersebut," katanya setelah melihat langsung kondisi kaca sekolah yang pecah tersebut.

“Beginilah mental para pelajar kita …”

Delapan Siswa SMA 10 Jakarta Tak Lulus
Delapan siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) 10 Jakarta tak lulus Ujian Akhir Nasional (UAN). Mereka kini stres. Bahkan ada di antara mereka yang nyaris bunuh diri lantaran begitu putus asa. Karena itu, baru-baru ini, guru bimbingan dan penyuluhan (BP) SMA 10 Jakarta perlu mengundang mereka untuk berdialog.

Kesulitan itu pula yang berdampak buruk pada kondisi psikologis para siswa yang gagal lulus. Di Jakarta seorang pelajar mencoba bunuh diri. Begitu juga dengan di Pontianak, Kalimantan Barat, seorang pelajar nekat menghabisi nyawanya karena frustrasi .

Student tries to set fire to school after failing exam
A student depressed at failing the national exam reportedly tried to set fire to his school in East Bekasi as demands grow for an overhaul of the criteria for high school graduation.
The student, who was among dozens at Bina Karya vocational high school who failed the exam and was thus unable to graduate, entered an administration office Wednesday night and poured gasoline on the floor before setting it alight, police said.

A security guard saw him and the 19-year-old fled. The fire was quickly put out, although a computer and a desk were damaged.
East Bekasi Police chief Adj. Comr. Luthfi told The Jakarta Post that the student, who is now in police detention, was depressed after Monday's release of the exam scores.

“No Comment..”

T r a g e d i

Rencana Kuliah di IPB Pupus

SABTU 17 Juni 2006 pagi hari. Sebanyak 25 murid dan orangtuanya dipanggil ke SMA Perguruan Rakyat 2, Lampiri, Duren Sawit, Jakarta Timur. Mereka dikumpulkan di dalam satu ruang kelas, tanpa anak-anaknya.

Tak berapa lama kemudian, mereka keluar dari ruang kelas dengan mata berkaca-kaca. Mereka tak berbicara banyak dengan anak-anaknya yang menunggu di luar kelas. Setelah itu, giliran 25 siswa kelas tiga itu dipanggil ke dalam kelas.


Guru di depan kelas pun berucap bahwa anak didiknya di jurusan IPA yang dipanggil Sabtu pagi itu tidak lulus UN, karena nilai matematikanya di bawah nilai standar kelulusan 4,26. "Saat ini juga di kelas seperti lautan air mata. Kami menangis semua. Kami kecewa, kami sedih," ucap Siti Hapsa.


Hapsa dan teman-temannya yang tidak lulus UN tergolong siswa berprestasi dan selalu menduduki peringkat terbaik. Bahkan, berdasarkan nilai rapor dari kelas satu hingga kelas tiga SMA itu, Siti Hapsa diterima di Institut Pertanian Bogor (IPB) tanpa tes, pada awal Mei lalu.

"Kecewa banget," begitu kata gadis berkerudung putih yang akrab disapa Aca tersebut. Ia tak bisa menyembunyikan perasaan saat ditanya tentang ketidaklulusannya dalam ujian nasional (UN).

Matanya selalu terlihat berkaca-kaca. Wajahnya selalu menampilkan gurat kesedihan.

Aca selalu mendapat nilai minimal tujuh untuk setiap mata pelajaran di sekolah. Tapi, saat UN, ia hanya mengantongi nilai 4,00 untuk mata pelajaran matematika. Angka itu dibawah syarat minimal 4,26 Sedangkan untuk mata pelajaran lainnya tergolong tinggi. Bahasa Indonesia 8,00 dan bahasa Inggris 8,6. "Aku nggak tahu kenapa bisa dapat nilai empat. Memang soal-soalnya sulit, tapi saat itu aku yakin bisa lulus ujian matematika," katanya.


Rencananya, 4 Juli mendatang, putri bungsu dari lima bersaudara ini harus berada di asrama mahasiswi di IPB Bogor. Tapi, karena terganjal nilai matematika itu, impiannya pupus. Ia tidak ingin mengikuti anjuran pemerintah untuk mengulang di kelas tiga bagi yang tidak lulus ujian. "Saya malu, malu sama teman, malu sama saudara," katanya.


“Ini preseden buruk bagi pelaksana UN, untuk siswa yang diketahui berprestasi tapi gagal dalam UN mungkin perlu dicaritahu penyebabnya, apa memang standar yang hanya 4.26 itu terlalu tinggi bagi pelajar Indonesia ataukah ada penyebab lainnya?”


Lagi Kebijakan Pemerintah


Wapres Tegaskan Tidak Ada Ujian Ulang

Meski DPR RI mendesak agar diadakan ujian ulang, Wakil Presiden menegaskan tidak perlu dilakukan. Ujian ulangan itu menurutnya hanya akan melemahkan semangat belajar siswa.


Mengenai kebijakan tersebut, Wapres menjelaskan perlu diambil untuk memberikan pembelajaran bagi siswa dan orang tuanya untuk lebih memacu belajar keras. Sebaliknya, bila toleransi ujian ulang diberikan, hal itu dikhawatirkan akan menjadi kebiasaan yang nantinya akan selalu diandalkan siswa untuk memperoleh ijasah kelulusan. Hal itu, katanya, justru akan melemahkan semangat dan kemampuan siswa.


“Saya pribadi setuju dengan pak wapres, memang yang namanya belajar jelas harus ada ujian dong, dan kalau tidak berhasil yah harus ulang lagi dari awal, kalau terlalu banyak toleransi bagaimana mau bermutu lulusan kita"


djoeffry

djakarta

june 28, 2006

Labels:

Saturday, June 17, 2006

do

the counting is over …
but the journey still goes on …

lets make the story complete

batavia
june 17, 2006
joeffry

- Alhamdulillah,
'the song remains the same' after another istikharah -

Labels:

Friday, June 16, 2006

Potret Buram Pendidikan Kita


Infrastruktur

Ruang Kelas SD di Kebumen Ambruk Saat Dipakai UAS

Sebuah ruang kelas di SD Negeri Jladri 1, Kecamatan Buayan, Kebumen, Jawa Tengah (Jateng), ambruk pada Selasa.
Padahal waktu itu, ruang kelas yang ambruk tengah digunakan ujian akhir sekolah (UAS) kelas VI. Tidak ada korban dalam peristiwa itu, namun peserta UAS panik dan berhamburan keluar.

63 SDN di Kota Bekasi Rusak
Wakil Ketua DPRD Kota Bekasi Dadang Asgar Noor mengatakan, sebanyak 63 dari 460 gedung SDN di wilayah Bekasi rusak dan dikhawatirkan roboh menimpa siswa saat proses belajar mengajar bila tidak segera diperbaiki.

Kesejahteraan dan Kemampuan Guru

Baru 8%, Guru SD di Jawa Tengah Penuhi Syarat
Dari sekitar 140 ribu guru sekolah dasar di Jawa Tengah, baru 8 yang memenuhi persyaratan sesuai
Undang-Undang 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, yakni berpendidikan minimal Diploma IV.

Gaji Guru TK di Jateng Rp 1.000 Sehari
Ribuan tenaga pengajar lembaga pendidikan swasta hingga sekarang belum memiliki kejelasan nasib, bahkan banyak guru taman kanak-kanak di daerah di Jawa Tengah hanya menerima gaji Rp25.000 per bulan atau hanya dapat honor Rp1.000 sehari.
Lebih memprihatinkan lagi, banyak guru madrasah diniyah di provinsi ini tidak mendapat imbalan sepeser pun, kata Ketua Fraksi PPP DPRD Jateng Masruhan Samsurie, di Semarang, ketika menyampaikan hasil kunjungan kerja selama masa reses belum lama ini.
"Jangankan mendapat honor, para guru madrasah diniyah malah mengeluarkan biaya sendiri, agar proses belajar-mengajar tetap berlangsung," katanya.

60 Persen Guru di Sumbar Belum Sarjana
Implementasi UU No 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen di Sumatra Barat akan menghadapi permasalahan berat.
"Salah satunya, karena baru 30.787 orang dari total 76.135 guru di Sumbar yang berpendidikan sarjana," kata Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumbar Dr Rahmat Syahni di Padang.
Jumlah guru yang belum sarjana tersebut baru sekitar 40 persen. Artinya, sekitar 60 persen lagi, tenaga guru SD, SLTP dan SLTA belum bergelar sarjana.

Sistem Pendidikan dan Kemampuan Siswa

Prediksi Angka tidak Lulus Unas SLTP di Blitar Capai 50
Diperkirakan sedikitnya 50 persen dari total 14.518 peserta ujian nasional (Unas) tingkat SLTP di Kabupaten Blitar, Jawa Timur, diyakini tidak lulus.
Besarnya prediksi angka tidak lulus Unas SLTP yang dimulai 22 hingga 24 Mei di Kabupaten Blitar itu berdasarkan dari persentase jumlah soal ujian yang tidak terjawab atau dikosongkan.
Masih Memprihatinkan, Sistem Pendidikan Indonesia
Sistem pendidikan di Indonesia yang dikembangkan sekarang ini masih belum memenuhi harapan. Malahan, terlihat terjadinya penurunan yang memprihatinkan, kata staf ahli Menristek bidang pendidikan Dr Ir Abdul Aziz Darwis.
Ketrampilan membaca siswa kelas IV SD di Indonesia berada pada peringkat terendah di Asia Timur setelah Philipina, Thailand, Singapura, dan Hongkong.
Anak-anak di Indonesia hanya dapat menguasai 30 persen materi bacaan, bahkan mereka sulit sekali menjawab soal-soal berbentuk uraian yang memerlukan penalaran.

Belasan Ribu Penduduk Ponorogo Buta Huruf
Jumlah penduduk Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur yang buta huruf sampai akhir 2005 mencapai 14.439 orang dari jumlah penduduk 858.778 jiwa. Umumnya mereka berusia antara 10-44 tahun.

Moral dan Ahlaq

Mahasiswa Universitas Hasanuddin Tawuran
Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) bentrok dengan mahasiswa Fakultas Tehnik di halaman Universitas Hasanuddin (Unhas), Makassar, Sulawesi Selatan. Aksi saling serang terjadi tiba-tiba. Sebelum insiden itu, sejumlah mahasiswa FISIP tengah menggelar jumpa pers menerangkan kronologis pembakaran ruang Majelis Perwakilan Mahasiswa, tadi malam.
Di tengah acara, tiba-tiba mahasiswa FISIP dilempari batu oleh sekelompok orang dari arah Fakultas Teknik. Para mahasiswa FISIP segera keluar dan membalas dengan melempari kelompok itu. Polisi yang disiagakan di Kampus Unhas bergerak melerai tawuran. Brigadir Polisi Awaluddin dan seorang pegawai FISIP terluka di bagian kepala akibat lemparan batu.

Revolusi Seks Bangku Sekolah
Cianjur menyedot perhatian dalam kesan yang negatif. Kota Periangan yang selama ini dianggap setia pada nilai-nilai lama, dan religius, itu telah tercemari peradaban hedonis: seks bebas.
Seperti ramai diberitakan, 11 siswa dan siswi sekolah menengah umum negeri (SMUN) II Cianjur telah dipecat awal bulan ini karena terlibat seks bebas yang pamali itu. Bahkan kini beredar kepingan VCD berisi adegan sepasang pelajar melakukan, maaf, seks oral di kelas itu.
Yahya Ma'shum, Kepala Divisi Informasi, Edukasi, Motivasi, dan Advokasi Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) mengatakan, peta seks memang sudah berubah.
"Dibandingkan dengan dua dekade lalu, hubungan seks di kalangan remaja telah meningkat, dan sudah terang-terangan,".
Hasil riset Synote tahun 2004 juga membuktikannya. Riset dilakukan di empat kota yakni Jakarta, Surabaya, Bandung dan Medan. Dari 450 responden, 44% mengaku berhubungan seks pertama kali pada usia 16-18 tahun. Bahkan ada 16 responden yang mengenal seks sejak usia 13-15 tahun. Sebanyak 40% responden melakukan hubungan seks di rumah. Sedangkan 26% melakukannya di tempat kos, dan 20 % lainnya di hotel.
Survei Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) terhadap 2.880 remaja usia 15-24 tahun di enam kota di Jawa Barat pada 2002, juga menunjukkan angka menyedihkan. Sebanyak 39,65% dari mereka pernah berhubungan seks sebelum nikah.

Kebijakan dan Rencana Pemerintah

Ratusan Siswa SD Gagal Ikut UAS akibat Konflik Tapal Batas
Ratusan siswa tujuh sekolah dasar (SD) di lima desa, gagal mengikuti ujian akhir sekolah (UAS). Kegagalan itu akibat Dinas Pendidikan Kabupaten Kampar dan Rokan Hulu (Rohul) sibuk memperebutkan kewenangan penyelenggaran ujian di daerah tersebut.
Tidak terlaksananya UAS ini buntut tak tuntasnya penyelesaian perebutan tujuh desa yang merupakan tapal batas antara Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kampar dengan Rohul.

Kepsek Keluhkan Kebijakan Biaya Hardiknas
Sejumlah Kepala Sekolah (Kepsek) di Kota Palu, Sulawesi Tengah, mengeluhkan kebijakan atasan mereka yang membebani biaya memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) Tahun 2006 kepada setiap sekolah.
Berdasarkan surat edaran No.422/664/Pend/2006 tertanggal 22 Maret 2006 yang ditandatangani Kadis Dikjar Kota Palu Drs Djikra Garontina, setiap Kantor Cabang Dinas Dikjar Kecamatan dibebani setoran untuk membiayai kegiatan Hardiknas 2006 masing-masing sebesar Rp2,5 juta.

Pemerintah Belum Miliki Data Jumlah Guru Bantu yang Telah Diangkat
Kendati proses pengangkatan guru bantu telah dilaksanakan akhir tahun lalu, hingga kini pemerintah belum memiliki data rekap jumlah guru bantu yang telah diangkat.
Selain itu, sejumlah masalah masih terjadi dalam proses rekrutmen di berbagai daerah, mulai dari kekacauan data hingga proses pengangkatan.
Hal itu terungkap dalam rapat kerja antara Persatuan Guru Republik Indonesia dan Dewan Perwakilan Daerah di Jakarta. Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara (PAN) Taufik Effendi mengungkapkan pihaknya mengalami kesulitan mengoordinasikan proses pengangkatan tenaga honorer, termasuk guru bantu. Masalah itu dipicu oleh tidak adanya koordinasi antara Badan Kepegawaian Negara (BKN) di tingkat pusat dengan Badan Kepegawaian Daerah (BKD).

Menkeu: Sulit Capai Anggaran Pendidikan 20 Persen
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pencapaian anggaran pendidikan hingga 20 persen dari anggaran belanja pemerintah pusat masih sulit dilakukan pada tahun 2006. Pemerintah hanya dapat meningkatkan anggaran pendidikan lebih tinggi dari 9,1 persen terhadap anggaran belanja pemerintah pusat.
"Anggaran pendidikan sebesar 9,1 persen sebagai batas tertinggi itu tidak melawan konsitusi, dan tidak mengikat secara hukum," katanya.

Wapres: Pemerintah dan DPR Langgar Konstitusi
Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla mengemukakan, Pemerintah dan DPR Republik Indonesia (RI)sama-sama telah melanggar UUD 1945 terkait dengan tidak terpenuhinya anggaran pendidikan sebesar 20 persen dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Pemerintah tidak bisa di-impeach (dimintai pertanggungjawaban), sebab pelanggaran juga dilakukan oleh DPR. "Baik pemerintah maupun DPR sama-sama melanggar konstitusi, jadi pemerintah tidak bisa di-impeach karena sama-sama melanggar," ujar Wapres saat memberikan pengarahan kepada peserta Kursus Lemhanas, Istana Wapres.
Wapres mengingatkan DPR tidak hanya menyalahkan pemerintah, karena besaran anggaran pendidikan di bawah 20 persen dalam APBN adalah kesepakatan bersama antara pemerintah dan DPR. " Kok hanya pemerintah yang didemo, ’kan ini keputusan bersama," kata Ketua Umum Partai Golongan Karya (Golkar) ini.

Sistem Pengelolaan Anggaran Pendidikan Harus Diperbaiki
Anggaran pendidikan sebesar 20 persen dari APBN tidak banyak pengaruhnya dalam peningkatan kualitas pendidikan. Sistem pengelolan anggaran dan birokrasi pendidikan harus diperbaiki.
Demikian hasil survei yang dilakukan Indonesia Corruption Watch (ICW) yang disampaikan oleh monitoring pelayanan publik ICW Ade Irawan.

Melihat potret pendidikan kita yang carut marut diatas sungguh membuat saya terenyuh mengelus dada. Bagi saya pendidikan adalah lambang kemajuan bangsa dan sebagai tolak ukur peradaban bangsa itu sendiri. Bagaimana bangsa kita bisa dengan bangga mengaku sebagai bangsa yang beradab jikalau rakyatnya bodoh dan terbelakang?

Saya memang bukan peraih gelar yang hebat2 seperti bapak2 yang ada di menara gading eksekutif dan legislatif tapi ada sedikit pemikiran yang terlintas, siapa tau bisa dijadikan tambahan dana untuk mencapai rencana Anggaran Pendidikan 20% diatas.

Jujur saja, saya kurang percaya dengan cara2 pencegahan yang direncanakan oleh pemerintah untuk menanggulangi korupsi dan sebagainya, walaupun hal itu bagus dan perlu diteruskan. Saya cenderung lebih kepada langkah2 yang ditempuh oleh Kapolri kita karena walaupun mencegah lebih baik daripada mengobati, di negeri yang terpuruk ini, mengobati [menangkap] cenderung lebih mudah dilakukan. Cara menaikan pendapatan dari sektor pajak pun saya rasa kurang efektif ditengah krisis ekonomi seperti sekarang ini.

Singkatnya saya berangan-angan bagaimana jika pemerintah dan DPR membuat Undang-undang yang mengatur hasil dari kejahatan yang terbongkar oleh pihak kepolisian seperti penyelundupan, korupsi dll, dana yang terselamatkan dialokasikan untuk dana pendidikan. Mungkin tidak semuanya, tapi bisa juga melalui pembagian yang adil.
Misalnya pada kasus penyelundupan kayu [illegal logging], maka hasil yang didapat diabagi antara Depdiknas, Kepolisian dan Dephut. Begitu pula untuk kasus2 lainnya, seperti penyelundupan ikan,batubara, emas, minyak, kelapa sawit, dan korupsi, Dana yang didapat jangan dikembalikan lagi ke pemerintah pusat, karena potensi kebocoran dana menjadi jauh lebih besar.

Untuk mencegah terjadinya kebocoran dana bisa juga dana yang didapat dipublikasikan ke publik melalui surat kabar dan website yang memang khusus dibuat untuk itu untuk membuatnya menjadi lebih accountable.

Saya yakin masyarakat pasti akan jauh lebih menghargai pemerintah jika berani melakukannya. Biar bagaimanapun sebuah bangsa tidak akan mungkin menjadi besar bila tidak didukung oleh pendidikan yang memadai.


Terima kasih

Faizal Aldjoeffry
Jakarta
16 Juni 2006

tembusan:
Presiden Republik Indonesia ; Susilo Bambang Yudhoyono
Sekretariat Negara Republik Indonesia ;Yusril Ihza Mahendra
DPR RI ; H.R. Agung Laksono
Kepolisian Negara Republik Indonesia ; Kapolri Jenderal Sutanto
Jaksa Agung ; Abdul Rahman Saleh SH
Komisi Pemberantasan Korupsi ; DRS. H. Taufiequrachman Ruki, SH
Departemen Pendidikan Nasional ; Prof. Dr. Bambang Sudibyo, MBA
Departemen Keuangan ; H.E. DR. Sri Mulyani Indrawati
Departemen Energi Dan Sumber Daya Mineral ; Prof. Purnomo Yusgiantoro
Departemen Kehutanan ; H. MS Kaban, SE, Msi
Departemen Kelautan dan Perikanan : Laksamana Madya (Purn) Freddy Numberi
Departemen Pertanian ; Dr. Ir. Anton Apriyanto, MS
Departemen Luar Negeri ; Dr. N. Hassan Wirajuda
Departemen Perdagangan ; Mari Elka Pangestu

Labels:

Thursday, June 15, 2006

never let go of hope

One day you will see that it all has finally come together.
What you have always wished for has finally come to be.
You will look back and laugh at what has passed and you will ask yourself,

"How did I get through all of that?"
Just never let go of hope.
Just never quit dreaming.
And never let love depart from your life.

~ Jancarl jampi ~



Labels:

welcome to the machine

I have a dream that someday everything in this world will be a machine or at least half machine.

It’s great to know that now robotic industry can create an amazing Artificial Intelligent which implant to the ‘brain’ of the machine/robot. They actually can act and think like human but the marvelous thing is they cannot feel.

Small example of the beautiful AI is on the “Lara Croft’s” game. We’ll almost never have the same experience when we replay the game cause the ‘enemy’ will react differently to our movement. They learn from mistakes without feel anything, no sorry, no remorse, no regret, not even broken heart and definitely will not do the same mistakes. Amazing isn’t it?

The great example is ASIMO, Honda’s advanced humanoid robot. The New ASIMO has made great leaps forward from its predecessor. In fact, the New ASIMO can walk along with you (holding your hand if you wish), and features advanced mobility, to the extent that ASIMO can now move carts and other objects around at will. And, with a newly developed total control system that controls all of ASIMO's functions, ASIMO can autonomously act as a receptionist, or even deliver drinks on a tray. The New ASIMO is also more agile than before, being able to run at 6km/h, and even turn whilst running.

I trully believe that someday they will find a way to implant this AI to ours but what will happen next I really don’t know. Maybe the world will be a better place if they can just ‘delete’ our heart [feeling] or maybe getting worst.

Nobody knows the answer, once again .. time will tell

djakarta
june 15, 2006
djoeffry
wish i’m a machine

Labels:

surat kepada dewi

funny, it never go publish at that time, i found it when i tried to formated my computer today. So, here it is, and I believe it's still valid.

duhai dewi
maafkan daku
yang tak mampu lagi
rangkai kata rayu nan mendayu

serak parau suaraku
coba singkapkan getir tabir ragu
menggelayut mesra dihatimu

satu demi satu

muncul hinaku
kotor nan berdebu
bahkan tak layak terinjak kasutmu

aku sayang kamu
jelas itu aku tahu
aku cinta kamu
tak pula terbersit ragu

tapi apa pantas
aku bersanding denganmu?

djakarta
feb 5 2006
joeffry

Labels:

Thursday, June 08, 2006

i'am a walrus

Labels:

Tuesday, June 06, 2006

happy 666 everyone

666 is commonly known as the Number of The Beast in Book of Revelation chapter 13, verses 17-18.

Rev 13:16 And he causeth all, both small and great, rich and poor, free and bond, to receive a mark in their right hand, or in their foreheads:
Rev 13:17 And that no man might buy or sell, save he that had the mark, or the name of the beast, or the number of his name.
Rev 13:18 Here is wisdom. Let him that hath understanding count the number of the beast: for it is the number of a man; and his number is Six hundred threescore and six.

Personally, i don't want to involve with religion things above, cause it's well beyond my know-how, but this 666 is very appealing and has been studied extensively by mathematicians because of its many interesting properties.

Here's for example:


The number 666 is a simple sum and difference of the first three 6th powers:
666 = 16 - 26 + 36.

The sum of the squares of the first 7 primes is 666:
666 = 2² + 3² + 5² + 7² + 11² + 13² + 17²

The number 666 is related to the golden ratio! (If a rectangle has the property that cutting off a square from it leaves a rectangle whose proportions are the same as the original, then that rectangle's proportions are in the golden ratio.
Also, the golden ratio is the limit, as n becomes large, of the ratio between adjacent numbers in the Fibonacci sequence.)
Denoting the Golden Ratio by t, we have the following identity, where the angles are in degrees:


sin(666) = cos(6·6·6) = -t/2

which can be combined into the lov
ely expression:

t = - (sin(666) + co
s(6·6·6) ) [Wang, J. Rec. Math, 26(3)]

666 is a divisor of 123456789 + 987654321. [from Patrick Capelle]

666 is an abundant number. It is the sum of the squares of the first seven prime numbers.

Since 36 is both square and triangular, 666 is
the sixth number of the form n2(n2 + 1) / 2 (triangular squares) and the eighth number of the form n(n + 1)(n2 + n + 2) / 8 (doubly triangular numbers.)

There is no number whose value of Euler's totient fu
nction φ is 666, making it a nontotient.

The harmonic mean of the digits of 666 is an integer: 3/(1/6 + 1/6 + 1/6) = 6. 666 is the 54th number with this property.

In base 10, 666 is a palindromic number, a repdigit and a Smith number. A prime reciprocal magic square based on 1/149 in base 10 has a magic total of 666.


The Roman numeral representation of the number 666 (DCLXVI) uses once each the Roman numeral symbols with values under 1,000, and they occur in exact reverse order of their respective values (D = 500, C = 100, L = 50, X = 10, V = 5, I = 1).

Well, I thought it’s already too much, isn’t it?


Btw, there is another interesting from conspiracy field, if you take a look closer to a UPC Barcode on the left, you will fin
d out that number 666 will appear from the ‘guard bar’ at the beginning, middle and the end.

And the guard bar is a code for number ‘6’. Hmmm quite interesting for a person who like a conspiracy
:)


Well then, Happy 666 day everyone …

djakarta
6-6-6
djoeffry

Labels:

Sunday, June 04, 2006

the best diet, but not for everyone

it's funny to realize that you can loose weight so easily when you have so many things in your mind.
Yes believe me, its true. 2 months ago a was 73 kg, well its not ideal I know, last week I was 69 but today I am 68
:).

he he I’m in a proportional shape right know. No need to diet I was loosing 5 kg only for 2 months period.
But there is something which makes me curious, I never change my food consumption behavior neither diet, but I keep loosing my weight.

is the power consumption to running the tiny brain cells so enormous and will absorb whole your energy, especially your fat? Does it connected with your feelings and at the end will change your metabolism? It still needs to find out.

so for the conclusion, I would like to share my experience, if you want to loose you weight without diet or workout and you don’t give a damn [care] with your feelings, take my advice; find a seems-like-unsolved-problem. 100% guarantee.


djakarta
june 4, 2006
djoeffry
the problem is: i do really care

Labels: